Masih ingatkah kalian saat kalian masih kecil? Seluruh rasa sedih, marah, tangis, bahagia, seluruhnya kita mengadu dan mencurahkan isi hati kita kepada Ibu dan Ayah, kita selalu mencuri waktu mereka seolah-olah waktu hidup mereka hanya untuk kita. Ya benar, memang seluruh waktu hidup mereka hanya untuk kita, sungguh kita akan mengerti bagaimana rasanya menjadi orang tua sewaktu kita memang sudah tua. Tapi itu terlalu terlambat menyadari kasih sayang mereka.
Sadar atau tidak sadar, kini telah bergantilah tempat kita mengadu. Teman, sahabat, pacar, bahkan benda mati berlayar (read: laptop) lebih kita percaya untuk mengadu daripada kepada Ayah dan Ibu kita sendiri, semua itu dilakukan sekedar ingin mendapatkan balasan dan publikasi diri untuk pengakuan sosial.
Dan kini mungkin beberapa dari kita sudah tinggal jauh dari mereka, semakin hari semakin jauh raga dan jiwa. Saat kita jauh, sedikit saja hal-hal kecil yang membuat kita bangga seketika kita beritakan kepada mereka, namun pernahkah kita bertanya pada orang tua kita apa yang sedang Ayah dan Ibu lakukan dirumah ketika kita jauh di sini di tempat kita berada?
Apakah kalian tahu, ketika Ibu di rumah sekarang, ia memasak dirumah dengan mengurangi 1 porsi karena tidak ada dirimu. Siapa tahu, ia masih merindukan dirimu dan menganggap kamu masih di rumah untuk makan siang meskipun terlambat karena baru saja pulang sekolah.
Apakah Kamu kira Ibu mu sekarang bangun lebih siang karena tidak ada yang harus dibangunkan dirumah karena harus berangkat sekolah pagi. Siapa tahu? Justru ia bangun lebih pagi lagi karena ia ingat dirimu dan bersimpuh sambil mendoakan kebaikan untukmu.
Apakah kamu tahu, uang yang kita pakai sekarang adalah tabungan Ayah yang ditabung bertahun-tahun dan tak pernah ia keluarkan hanya untuk kita, dilakukannya tanpa mengharap apapun dari kita.
Apakah pernah kau bayangkan saat Ibu atau Ayahmu masuk ke kamarmu dan apa yang mereka lakukan, mereka hanya diam berdiri dan tebaklah sendiri apa yang mereka fikirkan saat itu. Banyak hal yang tak terfikirkan karena kita berfikir dari satu sisi, yaitu sisi kita.
(ABUD)
Sunting : Kemal